Selasa, 10 September 2019



1.   Cara Menyediakan Bahan Kemasan Alami/Buatan Dan Desain Kemasan Untuk Berbagai Jenis Komoditas/Produk Agroindustri

a.   Jenis Bahan Kemasan Alami
1)   Bambu
Kelebihan dari kemasan yang terbuat dari anyaman bambu, adalah mampu menjaga kelembaban udara, dan dengan sifatnya yang opak, dapat melindungi bahan yang dikemasnya terhindar dari reaksi penguraian yang diakibatkan oleh sinar atau cahaya. Akan tetapi kelemahannya bila tertarik anyamannya akan terbuka dan sulit menutup kembali.

2)   Kayu
Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong maupun palet sangat umum digunakan dalam transportasi berbagai komoditas dan perdagangan. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier yaitu untuk melindungi kemasan di dalamnya. Kelebihan dari kemasan kayu adalah memberikan perlindungan mekanis dengan baik untuk bahan yang dikemas.
Bahan kemasan kayu biasanya digunakan untuk mengemas produk yang berat dan mudah rusak. Kayu memiliki sifat yang tidak seragam karena termasuk bahan alami. Bahan kayu memiliki kelebihan yaitu cocok digunakan untuk membuat kemasan dalam jumlah kecil, lebih baik dibanding bahan kemasan lain dari segi kekakuan, kekuatan menumpuk yang baik serta perlindungan yang lebih baik saat proses pengemasan produk. Kekurangannya, bahan kayu cenderung tidak kedap uap air, biaya kemasan tinggi, waktu menyusun lambat, kurang menarik dari segi kenampakan, ketersediannya cukup sulit, tidak ekonomis sebagai pengemas produk kecil dalam jumlah yang besar/banyak dan makan tempat (memiliki volume yang besar).
3)   Serat nabati
Contoh penggunaan serat nabati pada kemasan adalah penggunaan karung goni. Karung goni mempunyai sifat yang baik karena fleksibel, relatif murah, dapat melindungi bahan dari kelembaban, mudah menutup kembali bila goni diganco untuk membantu pengangkutan, atau ditusuk untuk mengambilan contoh, mudah dalam penyimpanan dengan cara penumpukan tanpa mudah meleset atau meluncur ke bawah. 

4)   Dedaunan seperti daun pisang, jati, jagung, nyiur, aren, dan sebagainya
Tidak semua daun baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan  sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin , rendah menyerap panas, kedap air dan udar, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. 
Kemasan daun pisang biasa digunakan untuk kue-kue basah. Daun pisang yang biasa digunakan untuk membuat kemasan biasanya daun pisang kluthuk yang masih muda. Sebelumnya, daun pisang tersebut kita jemur atau dikukus terlebih dahulu agar mudah dilipat. Untuk menyematkan sisi daun yang bersentuhan dapat dengan memakai biting (lidi yang diruncingkan) ataupun klip.
Gambar 5. Contoh Kemasan Alami

Penjelasan:
Penggunaan kemasan alami seperti bambu, kayu, dan dedaunan.

b.   Jenis Bahan Kemasan Buatan
1)       Kemasan Plastik
Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer. Misalnya, plastik jenis PVC (Polivinil Chlorida), sesungguhnya adalah monomer dari vinil klorida. Disamping bahan dasar berupa monomer, di dalam plastik juga terdapat bahan non plastik yang disebut aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat molekul rendah, yang dapat berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ultraviolet, anti lekat, dan masih banyak lagi.
Gambar 6. Jenis-jenis plastik



Penjelasan:
a)    PET/PETE (Polyethylene Terephtalate),  dengan ciri-ciri yang mudah dikenali dari jenis plastik PET/PETE ini, antara lain jernih, kuat, tahan pelarut, kedap air dan gas, serta mudah lunak jika berada pada suhu 80 derajat Celcius.

b)   HDPE (High Density Polyethylene), Ciri-ciri HDPE yang bisa Anda kenali adalah semi fleksibel, tahan bahan kimia, dan lembab. Meskipun dikenal cukup aman dari reaksi bahan kimia, tapi jenis plastik HDPE ini bisa berubah lunak jika berada pada suhu 75 derajat celcius. HDPE direkomendasikan untuk satu kali pemakaian saja, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Senyawa ini bisa mengakibatkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, gangguan menstruasi bahkan bisa menyebabkan keguguran bagi ibu hamil, jadi perlu berhati-hati.

c)    PVC (Polyvinyl Chlorida), Jenis plastik yang ini mungkin sudah cukup familiar di kalangan masyarakat dalam wujud pipa peralon atau pipa PVC. Jenis plastik ini memiliki tanda gambar segitiga dengan nomor tiga di dalamnya. Ternyata PVC banyak digunakan untuk mengemas mentega, margarine, dan minyak goreng karena tahan terhadap minyak dan memiliki permeabilitas yang rendah terhadap air dan gas. PVC juga digunakan untuk mengemas perangkat keras (hardware), kosmetik, dan obat-obatan. PVC ini memiliki sifat kuat dan cukup keras, namun bisa berubah menjadi lunak jika berada pada suhu 80 derajat celcius. PVC banyak digunakan sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan lain lain. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. Meskipun begitu, PVC juga mengandung komponen berbahaya yang terdiri dari vinyl chloride monomer VCM), ester ftalat (DEHP, DIDP), senyawa Pb, dan semi karbazid (SEM) sehingga tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman, karena mengandung zat diethylhydroxylamine (DEHA) yang bisa merusak organ tubuh ginjal dan hati. Kalau dipakai berulang-ulang, apalagi untuk menyimpan air panas, lapisan polimer pada botolnya itu akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Maka dari itu, sebaiknya jenis kemasan plastik yang satu ini disimpan di tempat yang sejuk dan hidarkan dari tempat yang memiliki suhu diatas 80 derajat Celcius.

d)   LDPE (Low Density Polyethylene), Bergambar segitiga dan diberi nomor empat, jenis plastik ini biasa disebut LDPE. Umumnya digunakan sebagai plastik pembungkus makanan, dan kantung plastik supermarket yang biasa Anda gunakan. Sifat dari plastik ini kuat, fleksibel, kedap air, permukaannya tidak jernih dan dapat berubah menjadi lunak jika berada pada suhu 700C.

e)    PP (Polyprophylene), Polypropylene akan Anda temukan pada plastik dengan gambar segitiga bernomor lima. Plastik ini biasanya ditemukan pada kotak makanan, atau botol obat. Botol berbahan PP tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, tapi akan melunak pada suhu 140 derajat celcius. Polypropylene merupakan jenis plastik terbaik untuk digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman, karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia, dan cukup tahan terhadap suhu panas.

f)     PS (polystyrene), Jenis plastik Polystyrene ini juga dikenal dengan sebutan styrofoam. Jenis kemasan ini memiliki sifat kaku, buram, terpengaruh terhadap lemak dan pelarut, cukup mudah dibentuk dan berubah menjadi lunak jika berada pada suhu panas 95 derajat celcius. Wadah styrofoam dapat ditemukan sebagai kemasan makanan beku, hidangan siap saji, bahkan dapat dibuat sebagai piring, garpu, kemasan kopi dan sendok plastik. Styrofoam diketahui bisa mengeluarkan zat styrene jika dipanaskan apalagi ketika mengunakan microwave. Karena zat styrene ini bisa menimbulkan kerusakan otak, menggangu sistem reproduksi, hingga sistem syaraf. Maka dari itu sangat dianjurkan untuk menghindari jenis kemasan ini sebagai kemasan makanan atau minuman.

g)   Others, misalnya plastik yang terbuat dari monomer PC (Poly Carbonat), jenis plastik Polikarbonat ditandai dengan gambar segitiga dengan nomor tujuh. Plastik ini merupakan jenis plastik polikarbonat (PC) dengan ciri-ciri tidak mudah pecah, ringan, dan jernih.

 Pada dasarnya, polikarbonat cukup aman, dan sering digunakan pada galon air minum, bahkan botol susu bayi, selama tidak tergores dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Karena itu, pada dasarnya polikarbonat mulai tidak direkomendasikan lagi sebagai kemasan makanan atau minuman, karena mengandung residu bisfenol A (BPA) yang sangat berbahaya bagi tubuh. Jumlah zat kimia yang akan dikeluarkan tergantung pada suhu udara pada saat itu.
2)   Kertas
Kertas adalah salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat kemasan produk dengan proses sulfatsai. Sifat-sifat penting dari kertas untuk bahan kemasan adalah ketahanan terhadap bau, permeabilitas terhadap uap air, ketahanan terhadap asam dan alkali, aroma dan gas serta ketahanan terhadap lemak dan minyak.

3)   Kemasan Logam
Logam yang biasa digunakan sebagai bahan kemasan makanan seperti aluminium, seng maupun besi. Kemasan logam biasa dikenal dengan kemasan kaleng. Bahan dasar kemasan kaleng, tidak boleh mengandung logam berbahaya seperti timbal, merkuri, kadmium maupun kromium, yang kesemuanya dapat menimbulkan efek negatif bagi konsumennya.
4)    Gelas atau kaca
Gelas merupakan material non-organik yaitu hasil dari proses pendinginan tanpa melalui pross kristalisasi. Gelas adalah benda padat yang tidak memilikistruktur seperti halnya logam dan juga keramik. Bahan kaca/gelas termasuk jenis bahan kemasan yang tahan terhadap air, gas serta asam. Jenis bahan kemasan kaca/gelas dianggap aman digunakan untuk mengemas produk pangan karena memiliki sifat-sifat tertentu yang mampu menyaring cahaya yang masuk ke dalam kemasanNamun, gelas juga memiliki kekurangan dengan sifatnya yang mudah pecah.
5)   Aluminium foil
Bahan kemasan foil terbuat dari lembaran berbahan logam dengan ketebalan < 0,15 mm juga permukaan mengkilap dengan kenampakan yang menarik. Biasanya, kemasan yang sifatnya semi kaku terbuat dari foil yang ketebalannya 0,0375 – 0,1125 mm. Foil berbahan aluminium atau yang sering dikenal dengan aluminium foil atau alufoil. Alufoil bersifat kedap air, dapat dibentuk sesuai keinginan, tidak terpengaruh sinar, tahan suhu tinggi hingga > 290 0C, tidak berbau, tidak beracun dan higenis serta kenampakannya bagus karena permukaannya licin dan bisa memantulkan cahaya. Bahan alufoil biasanya berada di bagian dalam jika digunakan untuk mengemas produk pangan.
Gambar 7. Contoh kemasan plastik/buatan

Penjelasan:

Beberapa contoh kemasan buatan yang digunakan untuk produk pangan


c.    Desain Kemasan Komoditas Agroindustri
Desain kemasan adalah suatu rancangan atas kemasan pada suatu produk tertentu yang dilakukan sebagai upaya peningkatan dan syarat produksi yang mendukung pemasaran suatu produk. Desain dari suatu kemasan suatu produk diungkapkan melalui bentuk kemasan, ilustrasi-ilustrasi, pemilihan warna dan huruf.
Ada lima hal wajib yang patut ada dalam desain kemasan produk untuk branding dan promosi, ialah:
1. Desain kemasan produk harus memiliki keunikan yang mampu menjadi pembeda dengan produk-produk pesaing,
2. Desain kemasan harus memiliki kemampuan untuk ditampilkan. Dengan kata lain kemasan harus memiliki unsur estetik,
3. Desain kemasan harus mengikutsertakan nama produk, logo, ciri khas, dan informasi mengenai produk dan produsen.
4. Desain kemasan harus efisien, mudah dan nyaman dibawa dan dipegang,
5. Desain kemasan baiknya menggunakan warna dan bahan yang tidak mengganggu konsumen secara sosial dan atau psikologis.
         
Gambar 8. Contoh desain kemasan yang kreatif






Penjelasan:
Beberapa contoh kemasnan produk yang didesain dengan menarik dan multi fungsi.

d.       Label Kemasan
Label merupakan identitas dari suatu produk. Dengan adanya label, konsumen akan mampu membedakan antara produk satu dengan produk lainnya. Lebeling adalah upaya memberi label berupa informasi singkat mengenai produk tersebut. Beberapa informasi yang perlu dicantumkan dalam label menurut Undang-Undang RI No.7 tahun 1996 tentang pangan, meliputi:
1)   Nama produk
2)   Daftar bahan yang digunakan
3)   Berat bersih
4)   Nama dan alamat pihak yang memproduksi
5)   Keterangan halal
6)   Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
7)   Keterangan tambahan (nomor pendaftaran, kode produksi, nilai gizi, maupun cara penggunaan)
Pembuatan Label sangat dianjurkan dalam suatu produk. Selain meningkatkan minat konsumen untuk membeli suatu produk tersebut, juga menghindari terjadinya kesalahan dalam pembelian. Mengingat banyak sekali produk yang sama yang dijual. Misalnya saja bakpia pathok. Hampir semua orang membuat bakpia, tentu ini akan membuat konsumen kebingungan dalam memilih varian bakpia yang akan dibeli. Maka, dengan melihat label yang ada, Mungkin dapat membantu konsumen mencari bakpia sesuai harapan.

Labeli produk makanan sangat bervariasi. Dari mulai yang sederhana sampai pada yang rumit. Misalnya saja labelingan hanya berupa kertas label yang diprint/cetak kemudian ditempelkan dalam plastik kemasan. Atau label yang disablon diplastik atau kertas/kardus yang akan dijadikan kemasan.
                   
              Gambar 9. Contoh Label produk



Penjelasan:
Label kemasan yang baik memiliki informasi jenis produk, berat, informasi perusahaan, keamanan dan gizi, komposisi bahan dan tanggal kadaluarsa.

2.   Cara Menyediakan Peralatan untuk Proses Pengemasan Tertentu yang Akan Dilakukan

Menurut SNI 01-3719-2014, minuman sari buah (fruit juice) adalah minuman yang diperoleh dengan mencampur air minum, sari buah atau campuran sari buah yang tidak difermentasi, dengan bagian lain dari satu jenis buah atau lebih, dengan atau tanpa penambahan gula, bahan pangan lainnya, bahan tambahan pangan yang diizinkan. Sedangkan menurut Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK. No. HK.00.05.52.4040 Tahun 2006 tentang Kategori Pangan mengatur definisi dan karakteristik dasar sari buah, adalah cairan yang diperoleh dari bagian buah yang dapat dimakan yang dicuci, dihancurkan, dijenihkan (jika dibutuhkan), dengan atau tanpa pasteurisasi dan dikemas untuk dapat dikonsumsi langsung. Untuk menyediakan peralatan pengemasan yang akan dilakukan, maka harus diketahui terlebih dahulu karakteristik jenis produk yang akan dibuat.

Dari berbagai jenis kemasan, yang digunakan untuk mengemas  produk sari buah dan sayuran diantaranya yaitu jenis kemasan plastik dan kemasan gelas. Contoh dari jenis kemasan plastik diantaranya yaitu HDPE dan PET. Kemasan plastik HDPE lebih kaku dibandingkan LDPE, tahan terhadap suhu tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk yang akan disterilisasi. Menurut Anonim (2004) dalam buku karangan Robertson (2010) botol HDPE telah digunakan selama bertahun-tahun dalam mengemas sari jeruk namun karena kemampuannya yang rendah sebagai penghalang O2, botol ini hanya dapat digunakan selama 3 minggu dalam keadaan dingin. Sedangkan untuk kemasan plastik PET yang juga penggunaannya meningkat dalam pengemasan sari buah dan minuman memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi, tembus pandang, kuat dan tidak mudah sobek dan memiliki permeabilitas terhadap uap air dan gas yang rendah (Julianti, E dan Murminah, M., 2006). Kemasan jenis gelas banyak digunakan sebagai kemasan sari buah dan sesuai dengan jenis produk pangan yang mengalami pemanasan seperti pasteurisasi atau sterilisasi. Menurut S. Dardjo (1980) kemasan gelas memiliki keistimewaan yaitu  tidak bereaksi dengan isi (tidak mencemari isi), tetapi kekurangannya adalah berat dan dapat pecah.
Dalam pengemasan sari buah dan sayuran, baik menggunakan kemasan plastik maupun botol/kaca, peralatan yang dibutuhkan adalah:
Gambar 16. Peralatan Pengemasan Produk Sari Buah dan Sayuran










Penjelasan :
Peralatan pengemasan untuk produk sari buah dan sayuran yang dibutuhkan adalah: 1) mesin penutup botol, 2) mesin cup sealer

           Keterampilan yang Diperlukan dalam Memilih Bahan dan Desain Kemasan

1.    Menyediakan petunjuk/prosedur/panduan tertulis tentang berbagai bahan, cara dan peralatan untuk pengemasan manual.
2.    Menyediakan berbagai bahan kemasan alami/buatan dan desain kemasan untuk berbagai jenis komoditas/produk agroindustri.
3.    Menyediakan peralatan untuk proses pengemasan manual tertentu yang akan dilakukan.

     Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memilih Bahan dan Desain Kemasan

1.    Harus paham, cermat dan teliti dalam menyediakan petunjuk/prosedur/panduan tertulis tentang berbagai bahan, cara dan peralatan untuk pengemasan manual.
2.    Harus kreatif, inovatif, cermat dan teliti dalam menyediakan berbagai bahan kemasan alami/buatan dan desain kemasan untuk berbagai jenis komoditas/produk agroindustri.
3.    Harus cemat dan teliti dalam menyediakan peralatan untuk proses pengemasan manual tertentu yang akan dilakukan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1.    Cara Menyediakan Bahan Kemasan Alami/Buatan Dan Desain Kemasan Untuk Berbagai Jenis Komoditas/Produk Agroindustri a.    Jenis B...